Sekeras Itukah
Hatiku?
Karya : Habib Awwaluddin
Sebelumnya perkenalkan namaku Liona, Liona Putri Purnamasari. Aku adalah seorang siswi kelas XII dari salah satu sekolah swasta di Semarang. Berbicara soal cinta, kata teman-temanku aku adalah wanita yang sangat sulit untuk jatuh cinta. Karena bagiku semua teman-teman pria yang mencoba mendekatiku tidak ada yang benar-benar menunjukkan keseriusannya dalam hal cinta.
Sampai akhirnya pada saat mendekati Ujian Nasional ada David, siswa kelas sebelah yang memandangku secara diam-daim di mana pun aku berada, dan saat aku menengoknya dia pun membuang arah pandangannya. “Eh Liona... btw dari tadi kamu diliatin david anak kelas sebelah loh” kata Vina teman dekatku sambil senyum mengejekku. “Yaudah biarin aja vin” jawabku dengan muka datar seperti tak merespon David. Hari-hariku mendekati UN membuatku tak acuh kepada teman sekitarku.
Suatu pagi yang sial saat uji coba UN akan dimulai aku yang bangun kesiangan dan lupa sarapan ini bergegas menuju sekolah bersama ojek online. Akhirnya aku terlambat 30 menit dan mengerjakan soal seadanya dengan sisa waktu yang ditentukan. Ketika bel bunyi menandakan waktu habis aku bergegas lari ke taman sekolahku dan menangis menyesali kecerobohanku pagi ini. “Sudah liona, jadikan hari ini pelajaran untuk hari-hari kedepannya” kata David dengan suara yang lembut dan dengan membawakanku makanan dan tisu. Dengan raut wajah sendu aku pun menerima pemberian David.
Sesampainya dirumah aku bercerita kepada Vina tentang kejadian hari ini. “Tuhkan bener... David sepertinya suka sama kamu Lionaa” ujar Vina. Tapi aku masih tidak percaya dengan perkataan Vina tadi, “iya benar nak, setiap hari nak David selalu menanyakan kamu waktu ibu belanja di rumahnya” Saut ibu yang sedang memasak di dapur depan kamarku. David seorang siswa yang pendiam,ramah, dan berprestasi itu ternyata sering menanyakanku kepada ibuku. Selama ini cuma David yang berani berkomunikasi dengan orangtuaku, karena kedua orang tuaku sangat galak terutama Ibuku. “Tuhan... kalau memang David suka sama aku, untuk pertama kalinya aku akan coba membuka hati untuknya” gumamku dalam hati.
Dari situ aku mulai belajar bareng, jalan bareng, bahkan ke gereja berdua sama David, David selalu datang ke rumah dan dengan sopan meminta izin kepada kedua orang tuaku kalau mengajakku pergi. Sampai akhirnya saat hari terakhir UN aku diajaknya ke sebuah tempat dimana itu adalah tempat kesukaan David. “Ini adalah tempat favoritku Liona, tempat dimana ketika aku sedang merasa sedih,tempat dimana caraku meluapkan kegembiraan, dan aku mau tempat ini jadi saksi awal aku menjalin hubungan denganmu Liona” ungkap David sambil memberi setangkai mawar merah kepadaku. “David, kau tau aku bukanlah wanita yang mudah jatuh cinta kepada siapapun. Apa yang membuatmu yakin dengan kata-katamu itu?”balas Liona dengan menundukkan kepalanya. “Aku tau semua tentang kamu Liona, aku diam-diam selalu memperhatikanmu di sekolah dan di rumah, dan aku percaya Tuhan tidak akan terus menutup hati hambanya, hatimu yang sekeras batu itu perlahan akan luluh ketika ada seseorang yang berjuang dan berusaha mendapatkan cintamu. Dan orang itu adalah aku, semua kekurangan yang ada dalam diri kamu membuatku berusaha menerima bahkan menutupinya dengan cintaku” Jawab David sambil menatap mata Liona.
Akhirnya aku yang terkenal susah jatuh cinta pun luluh dengan jerih usaha David, dan kita menemukan jalan kuliah masing-masing tanpa mengurangi sepersen pun rasa cinta yang ada pada masing-masing hati kita. Dan semoga David adalah cinta pertama dan terakhirku.
Bagaus Kaka;)
BalasHapusbagaus wkwk, makasikaka haha
BalasHapusPanjang juga wkwk
BalasHapuswkwk cerpen terpanjang itu berarti
Hapus