Insan kaula muda memang seperti haram hukumnya jika tidak bicara soal cinta. Bukan lagi hal yang tabu, cinta sudah seperti kebutuhan yang harus dipenuhi bagi setiap insan muda.
Di usia-usia remaja bahkan sampai dewasa cinta berhasil menggerogoti separuh jiwanya dan berhasil membuatnya riang, membuatnya senang, dan banyak juga yang membuatnya mati kepalang. Bahkan tak sedikit insan muda yang sampai lupa diri jika merasakan betapa kuatnya sosok cinta yang merasuki dirinya.
Lalu siapakah sosok cinta ini? Apa peran cinta di
kehidupan kita? Kapan cinta bisa dirasakan? Di mana cinta ditemukan? Mengapa harus
ada cinta dalam diri kita? Dan bagaimana kinerja cinta dalam kehidupan kita
sehari-hari?
Masih banyak pertanyaan tentang cinta yang bisa
ditanyakan sebetulnya, karena memang sejatinya cinta itu penuh misteri yang hanya
orang tertentu bisa memecahkannya, bak teka-teki silang di halaman terakhir koran
Harian Kompas.
Penulis juga tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan
di paragraf ke dua itu, karena dalam menulis teks ini penulis masih sama
seperti (pembaca) yang belum benar-benar menemukan eseni cinta dan mencintai.
Lalu mengapa menulis soal cinta? Hahaha…. aku hanya
ingin terlihat seperti orang-orang yang setiap detik muncul di deretan instastoryku
bersama kekasih durjananya, sama-sama memperlihatkan cintanya, mereka sama
pasangannya, aku bersama tulisanku.
Berarti penulis cinta sama tulisan? Ya, aku sangat
mencintai tulisanku, apapun penilaian orang tentang tulisanku aku tetap
mencintainya. Bahkan aku rela mencetaknya dan menyebarluaskan ke
dinding-dinding instansi atau malah menempelnya di tiang-tiang listrik jalanan
agar orang-orang tau kalau aku mencintainya.
Apakah mereka berani mencetak foto kekasihnya lalu
menempelnya ke dinding/tiang listrik? Kurasa tidak, lemah. Mereka tak mau
martabat kekasihnya hilang atau mereka malu fotonya ditempel seperti orang
hilang.
Loh bukannya sudah hilang? Bukannya mencintai itu
berarti sudah menghilangkan martabat seseorang?
Biarlah itu tetap menjadi pertanyaan yang mungkin akan
terjawab setelah penulis sudah menemukan esensi cinta dan mencintai di tulisan
yang akan datang.
Terima kasih.