Rabu, 09 September 2020

Konseptual Manusia Seutuhnya

 Konseptual Manusia Seutuhnya

                                                                   Ilustrasi by pixabay

Menjadi manusia seutuhnya bukanlah hal yang mudah dipelajari atau dilalui, arti atau definisi manusia sendiri menurut Abineno.J.I, “Manusia adalah ‘tubuh yang berjiwa’ dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana". Artinya, manusia harus memiliki jiwa yang kuat dalam dirinya, jiwa sendiri terbagi menjadi banyak, seperti contoh jiwa sosial, kepekaan terhadap lingkungan sekitar, atau bahkan jiwa yang memikirkan konseptual dalam diri seseorang tersebut.

Di sisi lain, manusia yang dapat dikatakan manusia seutuhnya adalah bagaimana ia sudah matang dalam berproses menuju kedewasaan atau kemandirian, konsep berjiwa mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, mandiri di sini menerangkan bahwa segala sesuatu yang bisa ditaklukan oleh manusia itu sendiri, entah itu masalah dalam hidupnya, atau berperang melawan jiwa yang tidak dihendaki dalam diri tersebut.

Sudah seperti profesor atau doktor membahas tentang manusia seutuhnya, saya pribadi adalah orang awam yang baru saja lulus kuliah jurnalistik di salahsatu perguruan tinggi di Jakarta. Mengapa saya tertarik untuk menulis hal ini karena mungkin saya berada dalam tahap menjadi manusia seutuhnya yang dipaksa memikirkan apa yang ada di muka bumi ini terutama yang menjadi kebutuhan seorang diri yaitu diri saya sendiri.

Saya lahir di suatu desa terpencil di Jawa Tengah, Ayah saya seorang guru sekolah swasta yang muridnya belum tentu mencapai target, dan Ibu saya seorang bidan desa yang biasa membantu orang-orang desa untuk menyelesaikan masalah penyakit dan melahirkan bayi di desa saya. Semasa kecil saya menghabiskan hidup saya bersama teman-teman yang cukup brandal dan untuk menjadi sukses pun saya tidak ada pikiran untuk itu.

Singkat cerita usia saya sudah menginjak kepala dua, tekanan jiwa dalam diri untuk menghasilkan sesuatu sudah mulai bermunculan. Saya juga sudah selalu hadir dalam pertemuan-pertemuan jiwa yang tidak biasa, memerangi masalah hidup yang hakikatnya akan memanjang ditambah tekanan dari luar terutama dari orang-orang terdekat yang mengharapkan bahwa saya bisa menjadi sesorang yang menghasilkan dan membanggakan.

Saya terima akan hal itu, dan yang saya rasakan saat ini adalah takut yang menurut saya tidak pernah terlihat oleh seseorang mana pun, atau yang tidak bisa dirasakan oleh siapa pun. Ya, takut mengecewakan banyak pihak yang telah melambungkan harapan tinggi ke dalam diri saya. Ketakutan ini hanya bisa saya lewati dengan bantuan rohani dan ketekunan dalam diri saya sendiri. Mungkin ini yang dimaksud konsep mandiri yang saya sudah bahas di atas tadi. Baru satu konsep yang harus saya lewati, dan saya yakin masih banyak konsep-konsep yang pasti lebih menakutkan dan harus dilalui.

Sadar akan hal itu jiwa dalam diri saya mengatakan bahwa manusia tidak bisa hidup yang biasa-biasa saja, manusia akan bisa dikatakan manusia seutuhnya jika ia telah melahirkan sesuatu yang bisa dijadikannya tameng dalam diri manusia tersebut, dan yang bisa membuat tameng tersebut adalah manusia itu sendiri, berbagai macam bahan bisa dibuat tameng, yang terpenting adalah keyakinan dan usaha dalam diri manusia tersebut.

7 komentar:

  1. Yg ku pikirkan saat ini adalah takut mengecewakan banyak pihak.

    BalasHapus
  2. Yg ku pikirkan saat ini adalah takut mengecewakan banyak pihak.

    BalasHapus
  3. Hampir sama seperti masalah yang sedang saya hadapi, jadi berjuang bro, setiap manusia punya jalan masing-masing.

    BalasHapus
  4. konsepsi menjadi tua sebenarnya juga menyebalkan

    BalasHapus
  5. Bener juga si, diusia kepala dua ini kita makin dihadapkan sama pertanyaan-pertanyaan kedepan mau jadi apa, manusia yang seperti apa sama gimana menjadi manusia yang manusia, sulit ini memang. Hidup ini memang berproses si, bingung juga je wkwkwk aku juga belum nemuin mau jadi apa aku ini wkwk. Tpi ini keren si, kita butuh literasi-literasi kehidupan yang banyak buat tau mau jadi apa kedepannya wkwk👍
    Konsisten terus buat karya-karya selanjutnya 🙌

    BalasHapus
  6. setuju gak kalo kita alay itu berarti proses menuju dewasa?

    BalasHapus

CINTA (?)

Insan kaula muda memang seperti haram hukumnya jika tidak bicara soal cinta. Bukan lagi hal yang tabu, cinta sudah seperti kebutuhan yang ha...